Oli mobil adalah salah satu komponen penting untuk kendaraan roda empat Anda. Mengabaikan oli, bisa menyebabkan kerusakan pada mesin yang berdampak besar pada kenyamanan, bahkan keamanan Anda saat berkendara.
Sekilas memang tak nampak penting, apalagi tak terlihat dari luar. Namun ketika Anda mengabaikan satu atau beberapa jenis oli dari mobil, maka bersiap saja kendaraan bermotor ini tak akan nyaman dan prima untuk Anda kendarai lagi.
Bahkan, kendaraan Anda bisa cepat rusak, lho!
Contents
Oli Apa Saja yang Ada di Mobil?
Tahukah Anda? Jika dengan rutin mengecek dan mengganti oli bisa memperpanjang usia pakai mobil. Maka karena itu, jika Anda tidak menaruh perhatian pada komponen vital tersebut, kendaraan Anda pun akan cepat rusak.
Perlu Anda ketahui, oli itu terbagi menjadi beberapa jenis. Oli apa saja yang ada di mobil? Setidaknya ada 7 oli yang digunakan, berikut adalah penjelasannya :
Oli Mesin
Masyarakat pastinya sudah sering mendengar tentang oli yang satu ini. Pelumas ini akan masuk ke sela-sela mesin penggerak, melumasi sekaligus melindunginya saat mesin Anda nyalakan.
Oli Sintetis
Produk ini terbuat dari hidrokarbon buatan, yaitu Polyalphaolefin atau PAO. Mengapa harus PAO? Karena strukturnya paling mirip dengan struktur dari oli mineral, yang banyak masyarakat gunakan untuk pelumas mobil mereka. Titik emisinya rendah, jadi lebih masyarakat sukai.
Oli Transmisi
Untuk jenis oli yang satu ini, merupakan oli yang akan Anda gunakan untuk melumasi sistem transmisi mobil. Jadi, ketika Anda akan mengoper gigi bisa terjadi dengan halus dan lancar, serta tak akan merusak kendaraan juga.
Oli Rem
Jangan mengira karena sistem pengereman bisa menghentikan laju kendaraan, lantas tak membutuhkan pelumas. Justru sistem rem baru akan berfungsi jika oli remnya dalam jumlah yang cukup. Maka karena itu, untuk menghindari masalah, pastikan melakukan pengecekan rutin.
Oli Gardan
Fungsinya yang utama adalah sebagai pelumas untuk kontak gigi gardan. Fungsinya juga menjaga pinion gear supaya tak bersinggungan secara langsung dengan bearing.
Oli Power Steering
Jika Anda pengendara mobil keluaran baru, pasti kurang mengenal oli yang satu ini. Sebab oli power steering hanya mobil lama yang gunakan, power steering membuat setir terasa berat dan kokoh saat Anda gunakan.
Dengan adanya oli power steering, maka sistem kemudi bisa terasa lebih lancar dan tak terlalu berat untuk Anda putar.
Oli Transfer
Bagi yang bertanya oli dibagi menjadi berapa? Jenis oli ke tujuh adalah oli transfer. Hanya saja jenis oli ini hanya akan mobil dengan sistem penggerak AWD atau 4WD saja dan bukan mobil biasa.
Adapun fungsinya adalah untuk melindungi bearing dan chain, jika tak menggunakan oli ini maka akan terasa berat saat Anda gunakan, karena gigi yang tak bisa berputar dengan lancar.
Banyak pengguna mobil yang tak tahu kapan waktu yang tepat untuk menggantinya sebab memang oli yang beragam jenisnya untuk mobil ini waktu gantinya berbeda-beda. Namun mayoritas harus Anda ganti ketika sudah berganti warna, atau konsistensinya sudah berubah dari konsistensi awal.
Tapi untuk beberapa kasus, Anda menggantinya sesuai dengan jenisnya. Contohnya sebagai berikut.
- Oli transfer, oli power steering harus Anda ganti setelah 40.000 kilometer penggunaan.
- Oli mesin, oli transmisi, oli gardan, Anda ganti mulai 5.000 hingga 10.000 kilometer.
- Oli rem, ganti kurang lebih setelah 30.000 kilometer atau setelah konsistensinya mengalami perubahan.
Untuk mengganti oli mobil, Anda bisa melakukannya di bengkel langganan masing-masing. Pastikan menggunakan oli yang original, supaya bisa menjaga kondisi mesin dan bukan merusaknya. Selain itu, selalu catat tanggal ganti oli dan kilometer kendaraan sehingga lebih mudah untuk melakukan penggantian olinya nanti.