Mobil listrik hadir sebagai transportasi ramah lingkungan lantaran tidak menggunakan sistem pembakaran internal untuk mengaktifkan kinerja mesin. Meski masih kerap jadi bahan perdebatan, tetapi sebagian orang mengklaim biaya pemakaian mobil listrik sehari-hari cenderung lebih hemat daripada mobil berbahan bakar minyak. Namun yang kerap memberatkan calon pembeli justru pada harga mobil listrik itu sendiri.
Contents
Faktor yang Mempengaruhi Harga Mobil Listrik
Seperti yang kita ketahui bersama, harga mobil listrik memang mahal. Bahkan, selisih jauh dari daripada mobil konvensional. Untuk tipe paling standar saja harga mobil listrik bisa menyentuh 500 jutaan rupiah.
Itu sebabnya meski grafik penjualan mobil listrik tahun 2023 silam mengalami peningkatan, tetap saja jumlah pengguna kendaraan ini di Indonesia masih sangat terbatas. Dengan harganya yang fantastis tersebut, jelas sementara ini hanya kalangan atas atau pejabat penting saja yang sanggup membelinya.
Anda mungkin penasaran mengapa harga mobil listrik bisa sangat mahal? Padahal, desain eksternal dan interior mobil tak banyak perbedaan dari mobil konvensional. Untuk menjawab rasa penasaran Anda, 4 faktor inilah yang ternyata membuat mobil listrik harganya mahal.
Produsen Dalam Negeri Masih Sedikit
Jika berbanding dengan Cina dan negara-negara di Eropa, kuantitas produksi mobil listrik di Indonesia masih kalah jauh. Belum begitu banyak produsen yang berani memproduksi mobil listrik lantaran minat masyarakat dalam negeri masih cenderung mengarah ke mobil konvensional. Kemungkinan karena informasi mengenai keutamaan mobil listrik dari berbagai aspek belum terlalu menyebar. Begitupun dengan dampak buruk yang ditimbulkan dari pemanfaatan bahan bakar fosil terus-menerus. Sehingga sebagian orang belum mau beralih dari kebiasaan lama menggunakan mobil konvensional.
Sedikitnya produsen mobil listrik di Indonesia mengakibatkan persaingan sepi dan harga tidak bergerak. Meski jumlah pengguna mobil listrik masih terbatas, tapi tetap jumlah permintaan tidak sebanding dengan ketersediaan produsen dan barang yang ada. “Kelangkaan” itu pada akhirnya membuat harga mobil listrik jadi mahal.
Biaya Pengembangan dan Uji Produk Tinggi
Mobil listrik sebenarnya bukan penemuan baru di bidang otomotif. Kendaraan ini sudah pernah dipakai ratusan tahun silam. Hanya saja, perlu penyempurnaan di segala sisi demi kenyamanan, keselamatan, dan tuntutan zaman.
Itu mengapa mobil listrik terus mengalami pengembangan serta uji kelayakan dari waktu ke waktu. Semua itu membutuhkan biaya besar sehingga berdampak pada melambungnya harga jual mobil listrik.
Asuransi Mobil Listrik Mahal
Sebagai barang mewah, mobil listrik tentu dilindungi oleh asuransi. Bahkan, nilai asuransi mobil listrik jauh lebih besar daripada mobil konvensional. Sebab apabila terdapat kerusakan pada mobil, biaya perbaikannya juga mahal. Apalagi terkait kerusakan pada baterai.
Biaya Produksi Baterai
Nyawa mobil listrik terletak pada baterainya. Karenanya biaya produksi terbesar dalam pembuatan mobil listrik tercurah pada baterainya. Produsen harus memastikan bahwa kualitas baterai dan katoda layak disematkan pada mobil. Dampaknya tak terhindarkan, harga unit mobil listrik jadi mahal.
Sebagian Besar Komponen/Spare Part Impor
Dalam memenuhi kebutuhan komponen/sparepart mobil listrik, pabrik otomotif dalam negeri masih bergantung pada asupan impor. Ketidakmampuan pabrik menghasilkan komponen sendiri mengakibatkan biaya pembuatan mobil listrik membengkak. Alhasil sulit menekan harga jualnya pula.
Meski demikian, kemungkinan hal itu tidak berlangsung seterusnya. Seiring perkembangan teknologi di Indonesia, bukan mustahil semua komponen/sparepart bisa kita hasilkan sendiri.
Itulah 5 faktor kuat yang mempengaruhi harga mobil listrik di bursa otomotif Indonesia. Meski harganya mahal, tapi percayalah mobil listrik diciptakan dengan segenap keunggulan yang tidak kita temukan sebelumnya pada mobil konvensional. Semoga calon konsumen mampu mempertimbangkannya secara bijak sebelum membeli.