Mobil listrik identik dengan barang mewah karena harga standarnya saja hampir menyentuh setengah milyar. Namun dari sudut pandang lain, mobil listrik murah daripada mobil konvensional bukanlah omong kosong belaka.

Bahkan berdasarkan penelitian di Kanada, 96% orang yang sudah berpengalaman menggunakan mobil listrik tidak mau lagi kembali ke mobil konvensional. Selain kenyamanan dalam mengendarainya, mereka bisa sekaligus berhemat karena terdapat kecenderungan pengeluaran untuk mobil listrik murah.

Bukti Mobil Listrik Murah daripada Mobil Konvensional

Buat yang masih belum percaya mobil listrik murah, simak bukti-buktinya berikut ini.

Biaya Perawatan Terjangkau

Salah satu hal yang memperkuat klaim mobil listrik murah adalah biaya perawatannya terjangkau. Selisihnya bisa sampai 50% dari biaya perawatan mobil konvensional.

Sebagai perbandingan, idealnya mobil konvensional memerlukan penggantian oli mesin rutin setiap 6 bulan sekali. Seberapa banyak oli mesin yang berbeda-beda, tergantung model/tipe mobilnya. Namun umumnya kebutuhan oli mesin mobil konvensional sekitar 5-7 liter dan budgetnya berkisar 1,5-2 juta rupiah/6 bulan.

itu baru urusan penggantian oli, belum lagi biaya ganti filter oli, filter bensin, filter udara, dan komponen lainnya yang buruh perawatan berkala. Bisa dibilang setiap bulan harus ada anggaran khusus untuk maintenance mobil konvensional.

Sebaliknya, mobil listrik tidak terlalu repot urusan perawatan. Selama dalam pemakaian normal, mobil hanya perlu service 1 tahun sekali atau interval 15 ribu kilometer. Berdasarkan pengalaman pengguna, tidak banyak komponen yang memerlukan penggantian dalam kurun waktu 1 tahun itu. Paling-paling hanya mengganti kabin filter saja agar kualitas udaranya tetap segar dan sehat.

Urusan pelumas usia ketahanannya bahkan bisa hitungan tahunan. Setiap penggantian hanya perlu 1 liter saja. Mantapnya lagi, beberapa bengkel resmi mobil listrik memberlakukan program service gratis selama 5 tahun atau setara 75 ribu kilometer.

Setelah berhitung, dari segi perawatan benar adanya mobil listrik murah daripada mobil konvensional.

Beban Pengeluaran Untuk Pengisian Daya

Bukti bahwa mobil listrik murah juga dapat kita ukur dari seberapa besar pengeluaran untuk pengisian daya. Mobil listrik bergantung penuh pada baterai sebagai sumber energi untuk dapat bergerak. Energi listrik yang tersimpan pada baterai dapat habis seiring pemakaian layaknya BBM pada mobil konvensional.

Pengisian ulang baterai tentu saja membutuhkan biaya. Namun, hitungannya lebih irit daripada penggunaan BBM. Perbandingannya 1 kWh setara dengan 1 liter BBM. Jika konversinya ke dalam rupiah 1 kWh hanya 2.500 saja. Sedangkan harga 1 liter BBM paling standar 10 ribu rupiah.

Untuk 1 kWh mobil listrik cukup untuk menempuh perjalanan sejauh 8,5 kilometer. Sedangkan 1 liter BBM cukup untuk 10 kilometer. Untuk menyeimbangkannya paling-paling mobil listrik hanya perlu asupan daya 1,3 kWH saja. Secara keseluruhan nilainya tetap lebih murah daripada 1 liter BBM.

Bahkan demi menggalakkan program nol emisi karbon, PLN memberi diskon khusus untuk pengisian ulang baterai mobil di rumah. Itu artinya anggaran untuk sumber daya mobil listrik bisa dirampingkan lagi.

Pajak Lebih Rendah

Biar kata harga OTR mobil listrik mahal, namun pajak yang harus dibayar oleh pemiliknya ke negara berlipat kalo lebih rendah dari mobil konvensional. Pemerintah hanya membebankan 10% dari total nilai pajak yang sebenarnya. Semisal hasil hitungan PKB sampai 9 juta. Pemilik mobil hanya perlu membayar 900 ribu+ 143 ribu (SWDKLLJ) saja.

Lengkap sudah bukti bahwa mobil listrik lebih murah daripada mobil konvensional. Memang, untuk menetapkan mobil listrik murah kita tidak bisa mengukur hanya sebatas harga belinya saja, tapi melalui sudut pandang lainnya juga. Semoga bermanfaat.