Industri otomotif terus berkembang. Inovasi-inovasi terbaru hadir bukan sekadar mengikuti perkembangan zaman, tapi juga menyelamatkan bumi dari kerusakan yang lebih parah lagi. Mobil hybrid dan listrik adalah dua contoh produk inovasi teknologi otomotif yang sedang naik daun. Keduanya sama-sama mengusung konsep kendaraan roda empat yang ramah lingkungan. Namun dari beberapa aspek terdapat perbedaan mobil hybrid dan listrik yang cukup menonjol.
Contents
Perbedaan Mobil Hybrid dan Listrik
Mari kita kupas perbedaan dari kedua mobil tersebut.
Sumber Energi
Mobil membutuhkan energi untuk dapat bergerak. Selama ini yang jamak orang tahu sumber energi mobil berasal dari proses pembakaran internal menggunakan bahan bakar fosil. Namun karena menimbulkan dampak emisi karbon, maka muncullah mobil hybrid dan listrik sebagai alternatif baru.
Mobil listrik telah sepenuhnya meninggalkan sistem pembakaran internal. Sumber energinya berasal dari sistem kelistrikan yang terpasang pada mobil. Dengan begitu, mobil sama sekali tidak menghasilkan emisi karbon.
Sedikit berbeda dengan mobil hybrid. Sumber energinya berasal dari pembakaran internal dan listrik. Bisa dibilang mobil hybrid masih “menyumbang” emisi karbon walau jauh lebih kecil daripada mobil yang total 100% masih menggunakan bahan bakar fosil.
Jangkauan
Jangkauan mobil listrik paling mentok 500 km terhitung sejak baterai terisi penuh. Keterbatasan jangkauan membuat mobil ini lebih cocok untuk pemakaian sehari-hari daripada perjalanan jauh.
Namun jika suka bepergian jauh dengan mobil, lebih bagus Anda mengandalkan mobil hybrid. Jangkauannya bisa mencapai 1000-2000. Kemampuan tersebut tak terlepas dari penggabungan dua sistem energi. Ketika tanki minyak telah kosong, mobil tetap bisa melaju mengandalkan listrik/baterai.
Stasiun Pengisian Daya
Mobil listrik memerlukan stasiun khusus untuk isi ulang baterai. Kira-kira hampir mirip dengan SPBU. Hanya saja yang dijual bukan BBM. Di stasiun ini pengisian baterai berlangsung jauh lebih cepat daripada bila pemilik mobil listrik melakukannya sendiri di rumah.
Yang jadi masalah, saat ini stasiun pengisian daya mobil listrik di Indonesia masih sangat terbatas jumlahnya. Hal itu yang bikin sebagian besar orang belum mau beralih dari mobil konvensional.
Dalam hal ini mobil hybrid lebih praktis daripada mobil listrik. Penyebabnya lagi-lagi karena mobil hybrid menggunakan dua sumber daya energi yang berbeda. Tingkat ketergantungan terhadap baterai tidak 100% sebagaimana mobil listrik. Sehingga pengisian daya tidak memerlukan waktu yang terlalu lama bahkan bisa dilakukan di rumah sendiri.
Pengalaman Berkendara
Beda jenis mobil tentu berbeda pula pengalaman yang Anda rasakan saat mengendarainya. Mesin mobil listrik cenderung senyap. Hal itu membuat suasana di dalam kabin juga terasa lebih tenang.
Sedangkan mesin mobil hybrid tetap terdengar walau halus. Perbedaan ini terjadi lantaran mobil hybrid masih menggunakan sistem pembakaran internal.
Harga Beli
Perbedaan mobil hybrid dan listrik semakin mirip pada harga belinya. Harga pasaran mobil listrik yang masih baru umumnya di atas mobil hybrid. Namun berdasarkan riset terpadu kami, harga jual mobil second listrik cenderung lebih banyak mengalami penurunan harga dibandingkan mobil bensin atau hybrid. Hal ini dikarenakan masih barunya mobil listrik di Indonesia dan juga masih ada keraguan akan daya tahan atau keawetan dari baterainya yang harganya sangat tinggi.
Perawatan
Mobil listrik memang mahal, namun dari segi perawatan jangka panjang justru lebih ekonomis. Sebab mobil listrik tak perlu ganti oli atau beli BBM.
Sementara itu, perawatan mobil hybrid hampir sama dengan mobil-mobil pada umumnya. Penggantian oli, busy, dan service rutin lainnya.
Begitulah perbedaan mobil hybrid dan listrik. Dari tampilan boleh tampak sama, tapi aspek lainnya jelas tak bisa disamakan. Semoga bermanfaat.