Jantung mobil listrik terletak pada baterai. Tanpa baterai motor penggerak tidak dapat berfungsi sama sekali. Itu mengapa baterai mobil listrik termasuk komponen paling penting yang harus terawat dan terlindungi dengan benar.

Perawatan Baterai Mobil Listrik agar Tidak Mudah Menjadi Rusak

Dalam pemakaian normal, baterai mobil listrik dapat bertahan sampai 8 tahun. Namun, perlakuan-perlakuan keliru pemilik terhadap baterai mobil membuat usia pemakaiannya jadi lebih singkat dari semestinya.

Kalau baterai telanjur rusak, biaya penggantiannya pun lumayan mahal. Supaya baterai mobil listik awet dan tak mengganggu performa kendaraan, perlakukan baterai dengan cara-cara seperti berikut ini.

Selalu Gunakan Charger Original

Sama halnya ketika membeli handphone baru, setiap pembelian mobil pasti konsumen mendapatkan charger original. Charger asli bawaan pabrik bukan hanya berfungsi sebagai pengisi daya, tapi juga menjamin arus listrik yang masuk sudah sesuai dengan kapasitas baterai.

Ketidaksesuaian antara arus listrik dengan kapasitas baterai berpotensi besar merusak baterai itu sendiri. Ini dapat kita analogikan seperti menyuapi orang makan. Jika porsinya tidak sesuai dengan daya tampung perutnya, maka tubuh otomatis memberi respons negatif. Begitu kira-kira kondisinya.

Lakukan Pengisian Ulang Sebelum Daya 0%

Usia baterai juga dipengaruhi oleh kebiasaan kita melakukan pengisian ulang. Hindari mengisi daya ketika baterai sudah benar-benar dalam keadaan kosong atau 0%. Idealnya pengisian baterai dapat mulai dilakukan saat daya baterai tersisa 20-30%.

Begitu pula dengan batas pengisian daya. Banyak yang mengira jika baterai terisi 100% maka itu akan membuat baterai lebih awet. Faktanya, tekanan pada sel-sel baterai mobil listrik yang terisi full 100% justru meningkat. Akibatnya baterai rentan mengalami degradasi.

Untuk menjaga baterai tetap optimal maka pengisian daya cukup sampai 80-90% saja.

Jadwalkan Pengisian Daya secara Teratur

Pengisian daya sebaiknya terjadwal di waktu yang sama setiap harinya. Memang, aturan tidak bisa selalu mutlak diterapkan. Tergantung sesering apa mobil digunakan dan seberapa jauh jangkauannya.

Namun, untuk pemakaian normal biasanya kita bisa memprediksi kapan baterai memerlukan isi ulang. Ini bukan hanya bertujuan untuk menyelamatkan usia baterai, tapi juga menghindari risiko mobil mogok di jalan hanya karena kehabisan baterai.

Tetap Lakukan Pengisian Ulang Meski Mobil Sedang Tidak Terpakai

Mobil listrik tidak sama seperti mobil konvensional yang bahan bakarnya tidak akan berkurang jika mobil menganggur. Dalam keadaan statis sekalipun, mobil listrik akan tetap menyerap daya dari baterai. Namun, tentu saja habisnya tidak secepat bila mobil dalam keadaan bergerak.

Membiarkan daya habis total dengan sendirinya turut jadi pemicu kerusakan dini pada baterai mobil listrik. Maka sebaiknya tetaplah melakukan pengisian ulang secara berkala walau Anda tidak menggunakannya dalam waktu lama.

Batasi Kecepatan Mengemudi

Bermodal baterai sebagai sumber daya utama mobil listrik tak menghalanginya melesat di jalan raya. Kemampuan akselerasinya tak kalah dengan mobil berbahan bakar minyak.

Walau demikian, mobil ini tidak disarankan untuk pengemudi yang agresif. Dengan kata lain, mobil listrik tidak cocok untuk balap atau akselerasi tiba-tiba dalam kecepatan tinggi.

Membatasi kecepatan saat berkendara terbukti mampu mencegah tekanan pada sel-sela baterai yang berpotensi menjadikannya lekas rusak. Sekaligus, menghemat pemakaian energi baterai juga.

Cara-cara merawat baterai mobil listrik sebetulnya cukup sederhana. Tidak butuh biaya besar sebagaimana perawatan berkala pada mobil berbahan bakar minyak agar usia pemakaiannya panjang. Hanya saja, memerlukan konsistensi serta kemauan mengubah kebiasaan-kebiasaan lama yang tidak relevan diterapkan untuk mobil listrik. Anda bersedia?